pada kesempatan yang baik ini saya akan berbagi tips mudah dalam menghitung jumlah kebutuhan bata ringan
atau orang lebih mengenal dengan kata hebel. Perkembangan teknologi
yang semakin maju terutama di bidang kontruksi pembangunan membuat
banyak inovator menemukan penemuan-penemuan baru di bidang engineering.
Perhitungan jumlah bata ringan sangat penting dilakukan sebelum kita
mulai membangun sebuah gedung atau proyek. Dengan mengetahui estimasi
jumlah kebutuhan bata ringan maka kita bisa membuat skedul material
datang ke proyek.
Bata ringan sebenarnya sudah agak lama popular di
dunia proyek. Namun akhir-akhir ini banyak rumah tinggal 2 lantai yang
menggunakan bata ringan sebagai dinding. Tidak heran jika sekarang
banyak sekali produk bata ringan yang bermunculan. Cara perhitungan
volume material ini sedikit berbeda dengan perhitungan pemasangan batu merah biasanya
Karena bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan antar bata ringan
tidak menggunakan adukan pasir dan semen melainkan menggunakan semen
mortar atau semen instan. Nah saya yakin jika anda membaca artikel ini
anda sudah mengetahui manfaat dan kekurangan nya seperti yang sudah saya jelaskan di artikel tersebut.
Banyak sekali produk-produk bata ringan berbagi merk dengan kualitas
beda-beda. Sebelum berbicara merk anda harus mengetahui bahwa sebenarnya
ada dua jenis bata ringan yaitu CLC dan AAC. Perbedaannya adalah dalam
proses pengeringan jika CLC hanya melalui proses pengeringan manual
dengan sinar matahari langsung. Namun jika AAC menggunakan mesin open
berteknologi tinggi. Hasilnya pun beda. Bata ringan CLC mempunyai berat
yang lebih dibanding dengan AAC. Selain itu ukuran dari bata ringan juga
beda-beda misalkan 10x20x60 cm, 8x20x60 cm, 12.5x20x60 cm, 10x20x50
cm.
kebutuhan bata ringan di setiap proyek tentu berbeda-beda tergantung dari
luas dinding yang ada di proyek tersebut. Salah satu kelebihan dari
bata ringan adalah proses pekerjaan yang cepat dan ringan sehingga
banyak sekali tukang yang lebih senang menggunakan material ini
dibanding dengan bata merah. Selain cepat juga tidak membutuhkan pasir
sebagai perekat bata ringan sehingga lebih praktis dan dari segi
kebersihan tentu lebih memuaskan. Rasanya tidak adil jika saya hanya
berbicara tentang kelebihannya saja. Salah satu kekurangannya adalah
kurang kedap suara. Karena memang material ini mengandung banyak pori
atau rongga.
Nah setelah beberapa penjelasan di atas apakah anda yakin akan tetap
menggunakan bata ringan? Jika iya maka langsung saja pada intinya. Saya
akan berbagi sedikit ilmu untuk menghitung jumlah kebutuhan bata ringan
pada pekerjaan dinding dengan mudah dan simpel.
Untuk dinding 1 m2 membutuhkan 8,33 buah dengan ukuran 10x20x60
cm. Sebagai contoh untuk memasang dinding seluas 500 m2 maka membutuhkan
jumlah bata ringan = 500x8,33 = 4166.67 buah. Ditambah waste (buangan)
sebesar 6% maka total = 4166.67 + (6%x4166.67) = 4416.67 buah. Jika
dikonversi ke kubikasi menjadi 54 kubik (1 kubik = 84 buah).
Pada paragraf di atas saya konversi terlebih dahulu ke satuan kubik (m3)
karena memang di dunia proyek untuk memesan bata ringan ke supplier
harus dengan satuan kubikasi. Karena supplier juga memberikan harga per
kubik. Mungkin cara menghitung kebutuhan bata ringan di atas bisa
menjadi pengetahuan buat teman-teman yang sekarang di dunia proyek atau
pun kuliah. Pada artikel selanjutnya akan dibahas tentang bagaimana cara
menghitung semen mortar untuk perekat bata ringan. Terima kasih.
Comments
Post a Comment